Newest Post

// Posted by :Candinet BLog // On :Kamis, 14 Oktober 2010

Oct 29th, 2009 by johncena

Kata globalisasi semakin sering terdengar di sekitar kita, namun makna dari globalisasi itu sendiri belum dapat dipahami secara jelas. Untuk itu, beberapa pendapat dan contoh tentang globalisasi akan dirangkumkan untuk membantu pemahaman tentang globalisasi.
Definisi Globalisasi
Globalisasi didefinisikan sebagai sebuah wacana yang tidak dapat dielakkan dengan semakin cepatnya perkembangan teknologi informasi yang kemudian menghilangkan batas-batas negara. Banyaknya wacana tentang globalisasi memberi pengaruh pada perpolitikan nasional dan masyarakat bahwa globalisasi tidak dapat dihindari. Logika bahwa kebebasan pasar merupakan bagian dari demokrasi ditanamkan dalam pikiran masyarakat. Pemimpin dari negara demokratis kemudian menggunakan pernyataan tersebut sebagai alasan, sedangkan pemimpin dari negara neoliberal menggunakan wacana globalisasi untuk memperoleh pasar-pasar baru.
Pendapat lain menyatakan bahwa globalisasi bukanlah internasionalisasi. Internasionalisasi diartikan sebagai pertukaran antar negara, sedangkan pertukaran ini telah terjadi berabad-abad lalu. Lain halnya dengan globalisasi yang diartikan sebagai pertukaran yang melebihi batas-batas negara, pertukaran ini terjadi dengan cepat, secara elektronik dan baru terjadi saat batas-batas negara sudah tidak menjadi penghalang lagi.
Pendapat lain menyatakan bahwa globalisasi merupakan proses imitasi, adaptasi dan bahkan penyebaran solusi terhadap berbagai masalah. Definisi ini menjelaskan bahwa proses globalisasi memaksa terjadinya kompetisi, yang nantinya akan meningkatkan inovasi dari setiap orang ataupun perusahaan. Secara ekonomi dapat dijelaskan bahwa jika inovasi suatu perusahaan lambat, maka perusahaan lain akan meniru produk mereka bahkan memodifikasi produk tersebut sehingga lebih diterima di pasar.
Menurut Giddens, globalisasi didefinisikan sebagai intensifikasi hubungan sosial yang mendunia, menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain, dengan suatu cara kejadian disuatu wilayah dipengaruhi oleh kejadian di wilayah lain yang sangat jauh, begitu juga sebaliknya. Giddens beranggapan bahwa globalisasi merupakan bentuk lanjutan dari modernisasi.
Menurut Robertson, globalisasi adalah keseluruhan proses budaya menuju kesatuan dunia yang dikendalikan oleh kesadaran global dan merupakan proses yang telah terjadi berabad-abad lalu.
Singkatnya, globalisasi merupakan suatu proses menuju masyarakat global, suatu masyarakat yang memiliki kesamaan politik, sosial, dan budaya.
Kecenderungan Globalisasi
Ada tiga kecenderungan globalisasi, yaitu:
1.Individu atau kelompok
Globalisasi datang dengan paradigma kebebasan individu sebagai hak, namun di sisi lainnya seorang individu harus memahami bahwa ada kelompok masyarakat yang perlu diutamakan.
2.Pasar bebas atau peran pemerintah
Globalisasi datang dengan paradigma kedaulatan pasar bebasnya, namun pasar bebas tidak dapat membantu di saat epidemi datang malanda suatu negara. Seperti halnya: HIV/AIDS di Afrika. Negara tetap mampu berperan, berusaha mendapatkan izin untuk memproduksi obat generik yang dicopy dari negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang telah lebih dahulu menemukan obat untuk melawan HIV/AIDS tersebut. Dengan kemampuan peran pemerintah untuk memperoleh izin copy obat tersebut, maka perusahaan obat Eropa dan Amerika Serikat telah kehilangan inovasi dan keunggulannya. Bagaimana globalisasi memposisikan keefektifan pasar bebas dan peran pemerintah dalam situasi tertentu?
3.Otoritas lokal atau otoritas supra-lokal
Meningkatnya otoritas supra-lokal seperti IMF (International Monetary Fund) menyaingi otoritas lokal (pemerintah) yang sebenarnya lebih mengetahui apa-apa saja yang dibutuhkan di dalam pembangunan dalam negeri.
Ketidakkonsistenan globalisasi pada paradigma yang dikemukakannya menunjukkan bahwa globalisasi bukan tentang ketiga hal tersebut, tetapi tentang interaksi dan integrasi menuju masyarakat global. Globalisasi tidak dapat dipandang hanya dari satu sisi saja, namun dari semua sisi dan dari semua proses globalisasi itu sendiri.
Pengaruh Globalisasi
Apakah globalisasi memberikan pengaruh baik bagi pertumbuhan atau justru memberikan pengaruh buruk? Globalisasi dapat dipandang secara baik dan buruk dari berbagai sisi. Ada banyak pendapat mengenai globalisasi dari berbagai pihak di seluruh dunia. Jawaban akhir yang diperoleh adalah globalisasi tidak memberikan hasil yang sama pada tiap negara di seluruh dunia. Bagi negara-negara yang telah siap menerima globalisasi, tentu saja akan merasakan dampak positif dari globalisasi, namun bagi negara-negara sedang berkembang memperoleh lebih banyak dampak negatifnya.
Bagi negara maju, globalisasi benar-benar memberikan pengaruh baik bagi pembangunan secara ekonomi. Proses globalisasi mengurangi kemiskinan terlihat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Menurut hasil survei WVS (World Value Surveys), terjadi peningkatan harapan hidup, dengan menurunnya tingkat kematian yang disebabkan oleh kelaparan, penyakit karena perkembangan teknologi dan ekonomi. Ini menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi dan industrialisasi memberikan hasil yang luar biasa pada tingkat harapan hidup masyarakat, namun pada titik tertentu perkembangan ekonomi atau pendapatan tidak memberikan sumbangsih apapun terhadap tingkat harapan hidup.
Bagi negara sedang berkembang, globalisasi justru memberikan dampak buruk bagi pembangunan. Ekspansi pasar yang dilakukan perusahaan besar dari luar negeri membuat perusahaan-perusahaan kecil yang tidak mampu bersaing menjadi gulung tikar, yang kemudian mengakibatkan meningkatnya jumlah pengangguran. Selain itu, meningkatnya peran teknologi informasi dan media membuat produk-produk dalam negeri kehilangan daya tariknya.
Globalisasi bukan tentang baik dan buruk namun tentang multi-proses yang dapat dipandang dari berbagai sisi untuk menuju masyarakat global, proses interaksi dan integrasi menuju masyarakat global. Globalisasi merupakan wacana yang tidak dapat dihindari lagi. Globalisasi telah menjadi pilihan masyarakat dunia dan sudah sepatutnya kita waspada dan mempersiapkan diri dengan mengurangi budaya konsumtif, meningkatkan informasi dan pengetahuan sebagai penopang masyarakat untuk melawan efek globalisasi.
Akibat Globalisasi: Berakhirnya suatu Negara
Pesatnya proses globalisasi semakin memperlihatkan berkurangnya peran negara dalam membuat kebijakan bagi masyarakat negara itu sendiri. Globalisasi membuka peluang bagi pihak swasta untuk mempengaruhi kebijakan suatu pemerintahan. Bahkan pihak swasta itu sendiri bukan lagi berasal dari dalam negara itu melainkan supra-teritorial seperti TNCs (Trans-National Corporations), IMF, EU dan organisasi internasional lainnya. TNCs telah menjadi pemegang kunci dalam pengambilan kebijakan dalam suatu negara.
Globalisasi juga memberikan pengaruh pada perubahan sosial budaya. Masyarakat suatu negara mengalami perubahan pandangan tentang beberapa isu-isu seperti isu gender, orientasi seksual, ekologi dan sebagainya melaui teknologi informasi dan komunikasi seperti televisi dan internet.
Daftar Bacaan
Hawkins, Mary. 2006. Global Structures, Local Structures. New York: Oxford University Press. hal: 209-217.
Ign. Gatut saksono. Keadilan Ekonomi dan Globalisasi. Yogyakarta: Rumah Belajar Yabinkas. hal: 53-78; 139-144.
Inglehart, Ronald. 1999. Globalization and Postmodern Values. the Center for Strategic and International Studies and the Massachusetts Institute of Technology . the Washington Quarterly vol: 23:1. hal 215–228, diakses pada http://www.twq.com/winter00/231Inglehart.pdf
King, Roger&Kendall, Gavin. 2004. The State, Democracy and Globalization. Macmillan: Palgrave. Hal: 137-165.
Rothenberg, Laurence E. 2003. The Three Tensions of Globalization. New York. the American Forum for Global Education No. 176, diakses pada http://www.globaled.org/issues/176.pdf

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © RangerZ //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //